Senin, 31 Mei 2010

Bagaimana menyikapi uang


Uang Membuat kita diberkati Tetapi juga Bisa Menjadi Kutuk
( ITim. 6:9-10)
Oleh : Pdt AgusTriyanto, M.Th.


Pendahuluan
Uang adalah salah satu hal penting dalam kehidupan, tapi bukan yg terpenting. Berbicara masalah uang bisa membawa dua dampak dalam Kehidupan Manusia.
Segi Negatif : Uang bisa menjadi kutuk bagi orang yang menyalahgunakan hal tersebut dalam hidupnya. Mulai dari cari uang, mengunakan dan mengelola uang dengan cara yang salah akan membawa dampak malapetaka atau kutuk dalam kehidupannya. Misalnya : Cari Uang melalui bantuan Iblis (pergi ke gunung Kawi biar cepat kaya).
Segi Positif : Dengan Uang kita juga bisa diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain.

INGAT BAIK-BAIK : Sikap kita terhadap uang akan menentukan kita diberkati atau kita kena kutuk atau malapetaka.
Cara Anda menggunakan uang adalah sama dengan cara Anda menggunakan hidup Anda. Ketika Anda memberikan uang kepada Tuhan berarti Anda memberi hidup Anda sendiri kepada Tuhan..

Dari ayat tersebut di atas, kita menemukan beberapa pelajaran penting yang dapat kita praktekkan, yaitu :

1.   KEINGINAN AKAN UANG DENGAN CARA YANG SALAH AKAN MEMBAWA DAMPAK YANG TIDAK BAIK ( AYAT 9)

Pencobaan datang dari yang dilihat, didengar dan dipikirkan sampai kepada keinginan yang haram akan membuat kita terjerat. Alat dari pencobaan bisa berupa UANG. Di sini Paulus tidak semata-mata mengecam orang kaya, melainkan mereka yang ingin kaya dengan cara yang salah. Keinginan itu memusatkan perhatian dan perjuangan mereka kepada kekayaan materil danmelupakan kekayaan lain. Orang semacam itu akan mudah terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat iblis, karena Iblis menawarkan kekayaan itu melalui cara-cara yang tidak halal (Bnd. Matius4: 9).
Ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa – (yun: nafsu yang bodoh) – karena mereka tidak menginginkan hal-hal yang lebih berharga dan nilainya adalah kekekalan. – Baca Matius 6:19-21
Yang mencelakakan,  dan menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan serta kebinasaan artinya mereka membayar terlalu mahal untuk kekayaan itu, yaitu keselamatan jiwanya (Matius 16 : 26) – baca ya!

Orang tipe ini harga dirinya terletak pada uang. Ingat bahwa uang tidak akan pernah kita bawa sampai mati. Seperti pepatah Spanyol : tidak ada satu kantong pundi dalam pakaian orang mati.

Apalagi Anda menginginkan kekayaan  untuk mengobarkan hawa nafsu  – hati-hati kita akan menyimpang dari IMAN sehingga uang menjadi kutuk bagi kita.
Ayat 10 Jangan menjadi orang yang cinta uang, tetapi gunakanlah uang tersebut untuk  melayani Anda dan melayani tujuan Allah dalam hidup Anda. Uanglah yang seharusnya menjadi hamba. Jika Anda mengelola uang selaras dengan Firman Allah, uang akan melayani Anda, bukan menguasai Anda. Oleh karena itu pahamilah tempat dan tujuan uang Anda sambil menjaga fokus hanya kepada Tuhan sebagai penyedia dari uang tersebut. Jadi apa yang dimaksud dengan cinta uang akar segala kejahatan? Orang yang cinta uang mulai dari memburu uang dengan cara menyimpang dari iman, maka penyimpangan itu merupakan suatu proses. Lambat laun orang-orang ini akan kehilangan imannya, karena iman hanya dapat dipelihara dalam hati nurani yang suci. Contoh : Ceritakan kasus pak slamet. Sedangkan dampak cinta akan uang – itu dapat menyiksa dalam berbagai duka ( dalam bahasa Yunani : seperti menusuk dengan pisau) – sehingga dampaknya pelbagai pengalaman yang menyedihkan sebagai akibat dari perbuatan dosanya menguasai kita.

2.  Menginvestasikan Uang Di Surga Merupakan Cara Terbaik  Untuk diberkati oleh Tuhan (Matius 6:19-20)
Kecenderungan manusia adalah menginginkan barang-barangnya yang diperolehnya tahan lama, misalnya : beli TV, kulkas, dsb yang tahan lama.
Dari ayat tersebut di atas,Tuhan Yesus hendak memperingatkan agar :
a.   Waspadalah terhadap kenikmatan terhadap kenikmatan yang bisa rusak.
Ngengat berhubungan dengan baju. Semua kenikmatan jasmani pasti akan mengalami kerusakan. Kenikmatan jasmani adalah seperti obat-obatan : mula-mula manjur dan sangat terasa tetapi lama-kelamaan makin kurang menjur. Ingat baju maha indah dengan perhiasan sebagai tanda bahwa orang itu kaya.
b.   Waspadalah terhadap kenikmatan yang dapat digerogoti
Karat (Yun : Brosis) – artinya memakan habis seperti jagung di gudang dimakan habis oleh ulat dan tikus (tidak tahan lama).
c.  Waspadalah terhadap kenikmatan yang dapat dicuri – Merasa bahagia memiliki banyak uang dan kekayaan tetapi ketika itu dicuri membuatnya menjadi gila.
Mengapa Janda di Sarfat dan janda di PB berani memberikan apa yang ia punya kepada Tuhan? jawabannya adalah karena nilai dan harga dirinya ada di Surga.

3.   Harta yang Terindah itu terletak pada HATI(Matius 6: 21)
Firman Allah mengatakan :”Di mana hartamu berada di situ juga hatimu berada." Maksudnya :
1.  Kalau manusia itu menghargai dan menaruh hatinya pada hal-hal duniawi, maka ia tidak akan mempunyai niat untuk hal-hal yang ada di dunia yang akan datang.
2.  Tetapi kalau selama hidupnya, matanya tertuju pada hal-hal yang kekal,  maka ia akan menganggap ringan saja hal-hal yang ada di dunia ini.
Ingat : Dunia ini bukanlah akhir, melainkan suatu tahap saja dari suatu perjalanan. AMIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar