Senin, 31 Mei 2010

Sekolah Padang Gurun


Thema : Sekolah Padang Gurun
( Ulangan 32 : 10 - 14 )
(Pdt Agus Triyanto, M.Th.)

Pendahuluan :
Tuhan  mempunyai sekolah yaitu sekolah padang gurun. Kampus tersebut kering dan tandus di mana Allah menempatkan anak-anakNya, mempersiapkan mereka untuk suatu tugas khusus di dalam kehidupan. Kata Ibrani Padang Gurun adalah midbar yang berasal dari dari kata dahbar yang berarti berbicara.  Jadi di padang gurun inilah Allah berbicara, tempat di mana Dia mengkomunikasikan beberapa pesan yang paling penting untuk kita. Di sekolah ini, Tuhan membuat kurikulum yang bertujuan untuk membangun kualitas karakter dalam hidup kita. Jika kita tidak mengikutiNya kita tidak dapat memperolehnya. Di dalam kurikulum tersebut perasaan yang tiba-tiba Anda alami adalah Allah sepertinya menghilang! Anda mungkin akan bertanya, "Dimanakah Dia? Mengapa  Dia meninggalkanku di tempat ini?" Hal ini pernah dialami oleh Daud atau Tuhan Yesus sehingga terucaplah kalimat,”Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

Kisah lain, betapa menariknya Allah menaruh Musa untuk melewati masa 40 tahun di Padang Gurun (Baca Ulangan 8:2). Hal yang perlu kita tanyakan : "Mengapa Allah memimpin dan mengajar melalui padang Gurun?"

Pertama, Untuk menyingkapkan hati kita yang sebenarnya. Kedua, Bukan supaya Allah  mengenal Anda (karena Allah telah mengenalmu) tetapi supaya Anda mengenal diri Anda dengan lebih baik. Padang Gurun bukanlah jalan pintas. Disini, Anda belajar mentoleransi ketidakenakan dan bertahan dengan situasi itu.  Itu semua adalah bagian dari pelatihan. Itu hanya sebuah tingkatan dalam kurikulum di universitas Padang Gurun Allah. Untuk belajar di kampus padang Gurun Allah, ada dua perkara penting yang perlu kita pelajari di , yaitu :

Bidang Studi ”Kegelapan” : Padang Gurun adalah tempat yang tidak kita kenal. Musa ketika ia remaja dan menginjak dewasa berada di Mesir dengan segala kemewahannya karena berada di lingkungan kerajaan. Tetapi begitu ia sampai di Padang Gurun ia harus mengatasinya dengan cara menjadi ”bukan siapa-siapa (bukan anak raja, bukan penguasa di Mesir, bukan bos, dsb). Oleh karena itu ia mau menggembalakan domba mertua Yitro. Untuk bisa lulus dari sekolah Padang Gurun Anda harus melewati kelas kegelapan. Bidang Studi Waktu ( Musa diproses selama 40 tahun) – Kisah 7:29-30.Tidak ada istilah kedewasaan yang bersifat instan. Allah tidak pernah memproduksi umatNya yang kudus secara instan dan massal, tetapi melalui proses di padang gurun. Allah selalu menanganinya satu persatu sampai pemrosesan tersebut menghasilkan suatu kualitas yang tidak dapat diragukan.

Bidang Kesunyian = Melatih kepekaan. Meninggalkan kesibukan dan memilih di tempat kesunyian untuk belajar mendengar suara Allah. Di tempat kesunyian tersebut memiliki suara yang menarik. Bidang Ketidak-nyamanan. Tidak ada yang nyaman di padang gurun di Midian. Ini adalah tempat yang keras, dan panas yang menekan. Musa harus menyesuaikan diri di mana air menjadi komoditas yang sangat berharga. Dia belajar untuk hidup dengan tenggorokan yang kering, bibir pecah-pecah.

            Di sini Allah menghancurkan beberapa penghalang luar yang keras (kerak hati) dalam hidup kita sebelum Dia dapat memperbaharui jiwa kita. Tujuan utamanya adalah menerobos ke dalam batin kita.

Ilusterasi tentang Bambu dan pakis : Kisahnya demikian :
Suatu hari ada seorang pria memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, dari hubungan dengan sesama bahkan memutuskan untuk tidak beribadah lagi. Pria tersebut pergi ke hutan untuk bicara dengan Tuhan, ”berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti, katanya ? Tuhan memberi jawaban yang mengejutkan. Lihat sekelilingmu, apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada dihutan ini ? ya, jawabnya.


Lalu Tuhan berkata, ”Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku berikan mereka cahaya yang cukup, aku memberi mereka air.Pakis-pakis itu tumbuh dengan cepat. Warna hijaunya yang menawan itu menutupi tanah. Namun tidak terjadi pada benih bambu. Tetapi Aku tidak berhenti merawatnya.

Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun tetap tidak ada yang terjadi pada benih bambu. Tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya. Dalam tahun ketiga, tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu, tetapi Aku tidak menyerah untuk merwatnya, begitu juga dengan tahun keempat. Lalu pada tahun yang kelima, sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah. Bandingkan dengan pakis, itu kelihatan kecil dan sepertinya tidak berarti. Namun enam bulan kemudian, bambu itu tumbuh dengan mencapai ketinggain 100 kaki. Dia membutuhkan lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang ia butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan memberikan ciptaanku tantangan yang tidak bisa mereka tangani. Tahukah engkau anakKu, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedangkan menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak akan menyerah terhadap  bambu itu, begitu juga Aku tidak akan menyerah terhadapmu. Tuhan berkata ”jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu ini memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan pakis. Tetapi keduanya membuat hutan ini menjadi lebih indah.

Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini Anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik memberi kebahagiaan; hari-hari yang kurang baik memberikanpengalaman; kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar