Kolose 3: 23-25
Pendahuluan :
Seorang profesor berdiri di depan kelas filsafat.
Saat kelas dimulai, dia mengambil stoples kosong dan mengisinya dengan
bola-bola golf. Kemudian ia bertanya pada murid-muridnya, "Apakah stoples
sudah penuh?" Para murid setuju!! ... (dikutip dari http://www.facebook.com/note.php?note_id=422029224159)
Kalau kita menyimak cerita tadi, sering kali dalam dunia kerja, terjadi sikap
seperti yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut. Benar tidaknya fakta bukan
menjadi masalah, yang penting ABS.
Proposisi : Setiap Pekerja Kristen haruslah memandang
pekerjaannya sebagai satu pelayanan
Pertanyaan : Bagaimana Setiap Pekerja Kristen harus memandang
pekerjaannya sebagai satu pelayanan?
Peralihan : syarat-syarat Bagaimana Setiap Pekerja Kristen
harus memandang pekerjaannya sebagai satu pelayanan
Col 3:22 Hai
hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya
di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati
karena takut akan Tuhan.
Dalam ayat ini, Paulus menekankan bagaimana seorang pekerja Kristen harus
bersikap di lingkungan pekerjaannya. Pekerja Kristen haruslah menunjukkan sikap
yang bertolak belakang dengan orang yang tidak Kristen.
Kalau kita kembali kepada nats yang kita baca tadi, nats ini menekankan ”taatilah
tuanmu (pimpinanmu) yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan
mereka saja untuk menyenangkan mereka.” syarat ini berat bukan? Kalau kita memandang
dengan kaca mata manusia duniawi, tentu ini satu perkara yang berat. Namun kita
melihat dengan kaca mata manusia rohani, ini bukanlah satu perkara yang susah.
Paulus memberikan kunci bagaimana agar seorang pekerja kristen dapat
bersikap seperti yang saya sebutkan tadi. Paulus mengatakan ”karena
takut akan Tuhan.” apa maksud dari phrase ini? ”Takut akan Tuhan”
memiliki arti bahwa kita haruslah :
1.
mengenal dengan benar TUHAN yang kepada-Nya kita
beribadah. Tuhan yang kepada-Nya kita beribadah seperti pada hari ini adalah
supreme Divinity. Dia adalah
pribadi yang ada dengan sendirinya, penuh kuasa, dan patut dihormati.
2.
sadarilah bahwa sebagai pribadi yang supreme divinity, Allah
tidak dapat dibatasi oleh waktu, tempat, dan mau pun situasi. Sehingga segala
sesuatu yang kita pikirkan, rencanakan, sembunyikan, dan lakukan semua terbuka
bagi-Nya.
3.
Kesadaran akan keberadaan Allah, menentukan bagaimana
sikap kita memandang kewenangan seorang pimpinan. Ketika kita sadar bahwa
Allah itu sungguh ada, seharusnya kita
pun menyadari seberapa besar kuasa TUHAN atas hidup kita.
Kesadaran inilah yang memacu kita untuk mentaati perintah-perintahnya. Frase
tersebut di atas mengajar kepada kita bahwa sekalipun pemimpin tidak hadir
secara fisik, tetapi otoritas yang ada padanya seharusnya kita hargai.
II.
Bekerjalah
Seperti untuk TUHAN (melayani).
. Kita sudah belajar mengenal siapakah TUHAN. Tuhan bukanlah pribadi yang
bisa kita tipu. Apa pun yang kita pikirkan, rencanakan, rahasiakan bagi-Nya
tidak ada yang tersembunyi. Oleh karena
itu, sebagai umat yang menyadari siapa TUHAN-nya, Paulus Col 3:23 Apapun
juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan
dan bukan untuk manusia
Ayat ini menekankan pentingnya seorang pekerja Kristen melihat aktivitas
kerja itu sebagai satu pelayanan kepada TUHAN.
Ketika kita menyadari bahwa pekerjaan adalah satu pelayanan kepada TUHAN, seharusnyalah
kita menyadari bahwa tidak ada aturan dalam Alkitab yang memperbolehkan seorang
pelayan TUHAN melayani dengan cara yang asal-asalan. Seorang pelayan TUHAN
menurut standart Alkitab haruslah melayani TUHAN dengan persiapan khusus, dan
dengan cara yang khusus seperti yang TUHAN kehendaki.
Jadi kalau kita tarik korelasinya kedunia kerja, maka seorang pekerja
Kristen dituntut untuk memiliki kualitas kerja yang unggul. Artinya seorang
pekerja Kristen harus memotivasi dirinya agar bekerja bukan hanya untuk
memenuhi kuota rata-rata. Pertanyaan saya, ”pernahkah Anda berfikir mengapa ada di
sini?” Satu penjelasan sederhana yang dapat saya berikan adalah “TUHAN
menetapkan Anda di sini untuk melayani-Nya melalui profesimu.” jadi sadarilah
bahwa pada hakikatnya Anda adalah pelayan TUHAN.
Kalau kita mau jujur mengakui, sering kali orang memahami kerja seperti ini
sebagai pekerjaan dalam kelompok sekuler. Namun di ayat ini Paulus mencoba
memberikan pemahaman kepada kita, bahwa
sekali pun Anda bekerja di dunia usaha, dan bukan di gereja, ketahuilah bahwa tidak
ada istilah sekuler dan rohani. Di mana
pun seorang percaya bekerja, maka ia harus menyadari bahwa ia sedang bekerja
untuk kemuliaan TUHAN-nya. Oleh karena itu, maka ia harus memacu dirinya untuk
bekerja sebaik-baiknya. Dengan berbuat demikian, maka seorang pekerja Kristen
akan bekerja dengan kualitas unggul.
Andrie Wongso Bila
TARGET BESAR telah kita tetapkan untuk dicapai, maka jangan bimbang dan ragu.
Ingat! Setiap kesuksesan besar membutuhkan komitmen tinggi untuk mencapainya!
III.
Bekerjalah
untuk TUHAN, bukan untuk upah yang fana.
Kol 3:24 ”Kamu
tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai
upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.”
Dalam dunia kerja, adalah hal yang wajar berpendapat “bekerja berarti
mendapatkan upah yang setimpal.” Tetapi alangkah naifnya jika seorang pekerja
menginginkan gaji yang besar dengan berbagai fasilitas ini dan itu, sementara
prestasi kerjanya biasa-biasa saja.
Beberapa waktu yang lalu, salah satu stasiun radio swasta menyiarkan
maraknya praktek kerja dalam lingkungan kepolisian yang dikenal dengan istilah
107, yang artinya 1 jam apel, tidak mengerjakan apa-apa, dan jam 7 pagi kembali
ke kantor.
Saudara yang kekasih di dalam TUHAN, TUHAN menentang prinsip kerja yang
seperti ini. Penulis Alkitab menyatakan kepada kita bahwa pada dasarnya TUHAN tidak
menentang pikiran mengenai upah. Alkitab jelas membuktikan kepada kita bahwa
itu memang merupakan hak setiap pekerja. Sebagai contoh : Yesus menyatakan dalam Luk. 10: 7 “Sebab
seorang pekerja patut mendapatkan upahnya.” Dan di bagian lain, Paulus mengecam
orang-orang yang malas dengan berkata “Siapa tidak bekerja janganlah diberi
makan.”
Jadi apa sebenarnya yang dipesankan oleh Paulus dalam nats ini adalah
baiklah kita bekerja dengan penuh ketaatan kepada TUHAN. hal ini dibuktikan
dengan ketaatan kita untuk mengikuti rule yang telah ditetapkan oleh perusahaan
dimana kita bekerja.
Coba perhatikan kutipan-kutipan kata-kata hikmat berikut ini :
Mario Teguh dalam
(MT Personal Rule 35-40-45) mengatakan : "Sejak muda saya belajar
dan bekerja keras TIDAK UNTUK MENCARI UANG sampai usia 35 tahun. Saya tidak mendasarkan
keputusan pribadi dan karir atas jumlah uang, tetapi atas kegunaannya bagi
kekuatan jiwa, kebaikan nama, dan kompetensi profesional saya....
Jika kita tidak berfokus pada uangnya, kita MENJADI LEBIH PANTAS DIBAYAR LEBIH MAHAL DAN LEBIH AWAL."
Jika kita tidak berfokus pada uangnya, kita MENJADI LEBIH PANTAS DIBAYAR LEBIH MAHAL DAN LEBIH AWAL."
Oprah Winfrey berkata
: “Doing the best at this moment puts you in the best place for
the next moment.” dan Mike Melville”What you want to do, and what you can do, is limited only by
what you can dream.”
Perhatikanlah lirik lagu berikut ini yang saya kutip dari :
(http://www.andriewongso.com/awartikel-1741-Artikel_Tetap-Every_One_Is_Number_One)
(http://www.andriewongso.com/awartikel-1741-Artikel_Tetap-Every_One_Is_Number_One)
Everyone is number one
Penyanyi: Andy Lau
Suara terjemahan oleh : Andrie Wongso
Jalanku bukanlah jalanmu, deritaku bukanlah deritamu
Setiap manusia memiliki potensi guna menaklukan segalanya
Airmataku bukan airmatamu, sakitku bukan sakitmu
Langit yang sama, kebanggaan yang berbeda, satu dalam perasaan.
Jangan gelisah dan menistai diri sendiri
Diperlukan ketenangan dan ketegaran
Asalkan mau menerjang ke depan, katakan pada diri sendiri, Aku dilahirkan pasti berguna!
Everyone is number one,
Asalkan kau tidak selalu bertanya, mampu atau tidak. Satukan energi, raihlah mimpi di dalam hidupmu untuk menyongsong masa depan dan janganlah menunggu.
Everyone is number one,
kunci sukses ada di tanganmu, mau atau tidak
Alirkan keringat yang paling panas, genggamlah hati yang paling tulus
Number one adalah milik setiap orang.
Tanganku bukan tanganmu, mulutku bukan mulutmu
Hanya dibutuhkan sebuah hati, badai dan hujan deras dapat menjadi kawan baik kita.
Janganlah takut dinginnya perjalanan walaupun sampai pada sedikitnya kehangatan yang tersisa. Aku tetap akan menerjang dengan sekuat tenaga.
Everyone is number one! Setiap Orang Adalah Nomer Satu ! Luar biasa!
Suara terjemahan oleh : Andrie Wongso
Jalanku bukanlah jalanmu, deritaku bukanlah deritamu
Setiap manusia memiliki potensi guna menaklukan segalanya
Airmataku bukan airmatamu, sakitku bukan sakitmu
Langit yang sama, kebanggaan yang berbeda, satu dalam perasaan.
Jangan gelisah dan menistai diri sendiri
Diperlukan ketenangan dan ketegaran
Asalkan mau menerjang ke depan, katakan pada diri sendiri, Aku dilahirkan pasti berguna!
Everyone is number one,
Asalkan kau tidak selalu bertanya, mampu atau tidak. Satukan energi, raihlah mimpi di dalam hidupmu untuk menyongsong masa depan dan janganlah menunggu.
Everyone is number one,
kunci sukses ada di tanganmu, mau atau tidak
Alirkan keringat yang paling panas, genggamlah hati yang paling tulus
Number one adalah milik setiap orang.
Tanganku bukan tanganmu, mulutku bukan mulutmu
Hanya dibutuhkan sebuah hati, badai dan hujan deras dapat menjadi kawan baik kita.
Janganlah takut dinginnya perjalanan walaupun sampai pada sedikitnya kehangatan yang tersisa. Aku tetap akan menerjang dengan sekuat tenaga.
Everyone is number one! Setiap Orang Adalah Nomer Satu ! Luar biasa!
Apa yang Anda harapkan di masa depan? Bangunlah hari ini. Jangan pernah
berhenti, berusahalah bukan untuk uang, tetapi untuk melayankan satu karya yang
terbaik.
God Bless YOU ALL.
Manto Manurung, S.Th.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar